Toxic Relationship
“Pacarku sayang banget sama aku, makanya dia sering marah kalau aku nggak patuh sama aturan dia”
“Aku harus share location setiap kali pergi dan pacarku minta password sosial media, tapi ya itu tanda dia peduli dan sayang sama aku”
Teman Lippie pernah gak sih mengalami hal diatas ? Atau mungkin pernah dengar ada teman atau kerabat yang bilang seperti itu.
Menurut teman Lippie, hal itu masuk ke hubungan yang sehat atau hubungan yang ngga sehat?
Mungkin untuk sebagian orang menganggap hal tersebut adalah pembuktian cinta kepada pasangan, namun sebenarnya hubungan yang seperti itu sudah masuk ke kategori hubungan yang tidak sehat teman Lippie.
Yuuuk, simak dulu.
Belakangan ini sering sekali kita dengar istilah Toxic Relationship mengudara di Instagram, Tik-Tok dan berbagai media sosial lainnya. Lalu apa sebenarnya Toxic Relationship ini? Coba kita artikan satu per satu. Toxic dalam bahasa Inggris berarti racun yang dimana racun merupakan sesuatu hal yang tidak baik atau membahayakan. Sedangkan Relationship diambil dari kata relation yang artinya relasi yang dimana relasi adalah suatu hubungan atau ikatan antara dua orang atau lebih. Jadi jika gabungkan, maka Toxic Relationship adalah hubungan yang tidak baik dan bahkan bisa membahayakan orang yang terlibat di dalam hubungan tersebut. Dalam bahasa psikologi dikenal sebagai hubungan yang tidak sehat atau Unhealthy Relationship.
Tabel Spektrum Hubungan Interpersonal
Apsek | Sehat / Healthy Relationship | Tidak sehat / Unhealthy Relationship | Kekerasan / Abusive Relationship |
Komunikasi | Nyaman, aman, saling mengerti, terbuka dengan ketidaknyamanan | Bertengkar untuk hal-hal kecil, permasalahan tidak diselesaikan | Menyakiti, menghina, merendahkan, mengancam |
Rasa Hormat | Saling menghormati, menghargai perasaan dan keputusan pasangan | Salah satu pihak merasa lebih penting, tidak peduli dengan perasaan pasangan | Tidak menghormati perasaan, pikiran, pendapat, opini, keputusan bahkan keselamatan pasangan |
Kepercayaan | Dapat dipercaya dan memberikan kepercayaan kepada pasangan | Tidak percaya, merasa berhak melanggar privasi | Sering menuduh sesuatu yang tidak benar |
Kejujuran | Saling jujur satu sama lain, menghargai privasi pasangan | Berbohong | Tidak mengakui kesalah, menuduh balik |
Kesetaraan | Membuat keputusan bersama, memiliki nilai-nilai yang sama | Satu pihak merasa lebih tinggi atau lebih penting | Satu pihak selalu membuat keputusan dan tidak menerima pendapat |
Waktu dan ruang personal | Bisa menikmati waktu sendiri atau dengan teman dan keluarga | Hanya boleh menghabiskan waktu bersama pasangan dan teman-teman pasangan | Terisolasi, dikontrol ruang gerak dan interaksi dengan orang lain |
Pilihan terkait aktivitas seksual | Tidak memaksa, tanpa tekanan, nyaman untuk menolak | Sering meminta sehingga salah satu merasa bersalah jika menolak | Manipulasi, intimidasi / ancaman, dipaksa bahkan mengarah ke perkosaan |
Ekonomi | Kemandirian ekonomi, tidak tergantung | Tidak ada diskusi, menganggap salah satu adalah yang bertanggung jawab | Salah satu pihak mengkontrol keuangan pasangan |
Nah teman Lippie, kira-kira hubungan kamu sama pasangan masuk spektrum yang mana ini? Banyak sekali orang yang tidak menyadari bahwa saat ini dia sedang mengalami atau berada dalam hubungan yang tidak sehat, meskipun sudah banyak teman atau orang-orang disekitarnya yang memberitahu. Hal ini dikarenakan dengan alasan karena terlalu sayang dan merasa sangat ketergantungan dengan pasangan. Ada juga yang merasa insecure dirinya tidak akan memiliki pasangan lagi jika mengakhiri hubungan yang sekarang. Selain itu masih banyak teman-teman yang percaya bahwa pasangannya akan berubah, namun hal ini hanya akan semakin membuatnya terjebak dalam lingkaran hubungan yang tidak sehat dan hubungan yang kekerasan.
Di sinilah kamu harus segera keluar dari hubungan ini!
Jika tidak segera keluar, maka siklus akan berputar semakin lebih cepat dan intensitas kekerasan akan meningkat!
“Ingat teman Lippie, Kekerasan bukan hanya berupa menyakiti secara fisik, namun secara verbal dan secara psikologis juga termasuk dalam kekerasan”
Jadi seberapa sehat hubunganmu Teman Lippie? Yuk dicek
- Perhatikan perilaku, kepribadian, sifat, konsistensi dan nilai-nilai dalam diri pasanganmu.
- Bagaimana cara dia memperlakukan dirimu, orang lain / dirinya sendiri, apakah secara sehat atau membahayakan?
- Perhatikan cara kamu dan pasanganmu berinteraksi
- Bagaimana kesehatan mental dan fisikmu sejak bersama dia?
Nah gimana teman Lippie, kamu termasuk dalam hubungan yang sehat, hubungan tidak sehat atau bahkan hubungan kekerasan? Kalau ternyata kamu berada dalam hubungan yang tidak sehat atau gimana biar tidak terjerumus dalam hubungan yang tidak sehat, ini tipsnya :
- Edukasi dirimu tentang relationship, dan edukasi orang-orang di sekitarmu
- Amati dan perhatikan
- Sadari perasaanmu! Perasaan tidak nyaman, tertekan, Jangan diabaikan!
- Akui bahwa kamu sedang dalam hubungan yang tidak sehat
- Tetap bergaul dengan teman-teman atau keluarga. Jangan terisolasi atau mengisolasi diri dari orang-orang.
- CURHAT!
- Buat batasan yang sehat dan tegas, jangan pernah ragu untuk menyampaikan ketidaknyamanan dan penolakan.
- Berani mengakhiri hubungan