Di tahun 2018, bermula pada upaya mendukung perempuan dengan disabilitas agar percaya diri, Laninka Siamiyono seorang Beauty Vlogger dengan disabilitas membuat sebuah gerakan bernama Lipstick Untuk Difabel (LUD). Bentuk gerakan ini berupa donasi lipstick yang disumbangkan oleh perempuan-perempuan di Indonesia sebagai bentuk dukungan kepada sesama perempuan.
Dalam waktu 2 bulan, Lipstick Untuk Difabel (LUD) mampu mengumpulkan 2.000 lipstick yang sudah dibagikan kepada perempuan dengan disabilitas di DKI Jakarta dan D.I Yogyakarta. Selain itu, LUD juga membuat Make-up Class untuk perempuan disabilitas yang terbagi menjadi 4 kelas, seperti, kelas untuk Tuna Daksa (Disabilitas Fisik), kelas untuk Tuna Netra (disabilitas mata) dan juga kelas untuk Tuna Rungu (Tuli) di DKI Jakarta dan D.I Yogyakarta. Kami percaya bahwa Make-up harus dapat di akses oleh setiap perempuan bagaimanapun kondisinya.
Di tahun 2021, Lipstick Untuk Difabel melihat belum ada media khusus untuk perempuan disabilitas dan non-disabilitas untuk saling menginspirasi satu sama lain. Semoga dengan keberadaan Lipstick Untuk Difabel mampu merubah cara pandang setiap perempuan dalam melihat arti keindahan dan kesempurnaan agar tercipta rasa kepedulian dan kesetaraan.
Menjadi wadah bagi perempuan disabilitas dan non-disabilitas untuk saling bertukar informasi dan mengangkat arti kesetaraan sehingga mampu melihat keberadaan diri secara positif.